Kamis, 21 Mei 2015


       Menghapus Jejak

                                                                                                                Pertama

Hari terahir sekolah di minggu kedua ini membuat Haiko gadis manis ini ingin sekali berpetualang di suatu tempat yang biasa orang kunjungin pada setiap akhir pekannya namun tidak bersama keluarganya, karena keluarga gadis ini sangat sibuk sekali, Haiko mencoba teman sebangkunya agar mau ikut dihari esok namun dia sibuk dengan kerja kelompok nya yang tak kunjung selesai, Haiko menuju kantin dia makan mie ayam yang di jual mang dayat “mang satu dong” pinta Haiko “siap neng”. Sambil asyik nya makan mie ayam Reihan menghampiri Haiko yang  sedang kepedasan dengan mie ayamnya itu, Reihan pun menawarkan segelas jus kepada Haiko “makasi rey tau aja gue butuh ini” sambil menyodorkan gelas jus yang di minumnya “iya ko, lo lagian asik amat sendiri” sambil makan cemilan yang dia beli tadi di kantin, “oh iya ko gue besok mau jalan- jalan nih lo kira- kira mau ikut engga nih? “tanya Haiko pada Reihan “kemana ko?” tar gue sms lo ntar malem lo bisa ajak Tara ga? Tanya Haiko sempat terfikir nama Tara yaitu teman satu kelas nya Reihan dia cantik bertubuh lebih kecil dari Reihan, jago bahasa inggris dan ikut dala seni teater di sekolah kita, cukup berbakat seni anak ini “oh Tara iya kaya nya dia bisa tuh, kalau gitu gue balik dulu yah” “iya rei hati- hati”. Rey pun pulang dengan mobil jazz nya yang berwarna merah. Seselesainya haiko makan mie dia pun bergegeas untuk pulang kerumahnya. Sesampai dirumahnya dia mengaktifkan ponsel yang ada di seragm sekolahnya, apa lagi yang dia lakukan selain mengajak temannya untu bermain besok, “mal lo besok pagi kerumah gue ya, poko nya keruma aja oke” pesan singkat Haiko yang terkirim pada nomor Kemala teman SMP nya dulu, ia sering sekali waktu SMP main bareng kemana- mana bere ng tapi ya Cuma SMA ini mereka berpisah Haiko lebih memilih sekolah menengah atas dari pada kejuruan yang di pilih Kemana. Setelah bermain dengan ponselnya Haiko bergegas menonton drama yang berbentuk kaset yang selalu dibeli setiap terbit nya, haiko senang sekali dengan drama atau filem luar negeri yang selalu membuat kita sad endding, ya itu lah kerjaan Haiko di setiap waktu senggang nya, tak terasa dia menonton filem hingga terkantuk sampai membuat nya tertidur lelap, sampai- sampai Reihan terus menghubungi Haiko dengan janji Haiko tadi waktu yang dia bilang di kantin agar dia memberi tahu dimana tempat mainnya itu. Tengah malam haiko terbangun dan melihat ponselnya itu “aduh ketiduran lagi sampe lupa ngasih tau Reihan” sambil menepuk jidatnya itu, dia langsung saja mengirim pesan singkat kepada Reihan agar besok pagi langsung kerumahnya saja bersama Tara. Sesudahnya Haiko mengirim pesan singkat itu dia kembali tidur lagi sampai dia terbangun di pagi hari nya.
                “uuuhhh” Haiko terbangun dengan melakukan peregangan di tangan dan kakinya, siap siap untuk mandi Haiko menyiapka terlebih dahulu baju yang akan ia kenakan sesudah ditemukan baju itu, mandi lah ia biasanya Haiko mandi sampai pukul 20menit yah standar lah. Selesai mandi ia memakai baju kaos dan jelana jeans yang dia pakai dengan setelan sepatu Air Wlak dia yang berwarna biru, sambil menunggu Reihan dengan Tara begitu juga dengan Kemala dia duduk di depan  rumahnya, ia tinggal sendiri dirumah dengan beberapa saudara nya yang suka membantu bantu keadaan rumah, orangtua dan adik nya tinggal jauh dari tempat Haiko tinggal karena Ayah nya yang pekerjaannya pindah pindah di setiap periode nya, ibu Haiko dan adik Haiko yang ikut dengan Ayahnya, tidak dengan Haiko yang masih senang tinggal diBanten. Haiko mempunyai kaka yang kuliah nya juga jauh dari tempat tinggal nya kaka nya kuliah di ISI Jogjakarta ya kalau kakanya sih tinggal bersama temannya dirumah saudara dari temannya. Haiko yah tidak mau jauh- jauh dari lingkungan sejak ia kecil karena disini begitu banya teman- teman yang tak mau Haiko tinggalkan, tak seperti teman temannya yang bukan seumuran dengan Haiko, ia harus melanjutkan perguruan tinggi di luar Banten karena umur temannya itu lebih tua di banding haiko.




                                                                                                                                                                Kedua

                Tin..tinn suara mobil Reihan dari pintu gerbang sana mebalikan perhatian Haiko dari ponselnya yang sibuk menghubungi Kemala, tak lama Haiko menghamoiri Raihan dan Tara, Kemala pun datang, dan masuklah mereka kedalam mobil Jazz Merahnya Raihan. “oh iya nih gue ngajak temen gue namanya Kemala”tunjuk Haiko sambil nmenepuk pundak Kemala “mal ini yang kecil imut namanya Tara dia jago akting loh hahah, kalau ini si mamang sopir namanya Raihan” mobil yang berjalan mulus menuju arah perkotaan sambil mengenalkan kepada Kelama akan teman- temannya Haiko itu “Ko mau kemana nih? Oh iya nanti kita ambil jalan kekiri kita mau kemall kita nonton yuk!” ajak haiko “ah masa ini nyampe juga jam 10an ko masih pagi mana mungkin mall udah dibuka” kecoh Reihan “iya ga apa apa kita main dulu kek apa kek oke oke yah” pinta Haiko “iye” jawab Reihan datar. Sambil di mobil mereka mendengarkan lagu lagu yang berputar dalam radio, sambil mendengarkan radio Tara iseng mengetwit Rikwes lagu kesukaannya itu Ran- Selamat Pagi, satu dua lagu terputar ada waktu istirahat yang di selingi twit- twit yang dibacakan oleh pemateri radio pagi itu, eh ternyata lagu Tara diputarkan, Ran- Selamat Pagi. Sambil diputarkan lagu itu kita bernyanyi nyanyi bersama dimobil sambil asik ber Vidio dalam mobil.

baca juga terbitan baru nih

Hay pembaca blok nayaneyol, disini Naya mau bikin cerita kumpukan cerita gitu kaya Novel tapi yang gagal di bukuin kali yah.. hehe semoga peroyek ini lancar sampe bab terahir dan semua teman teman bisa menunggu di bab- bab selanjut nya ya, soalnya yang naya tulis langsung naya upload.. hehe
selamat membaca ya kawan:)

Minggu, 21 Desember 2014

Hai Luka





Tak mengapa aku ingin sekali menulis tentang ini
Awalnya aku paling ga suka sama ga seneng apa itu ketemu sama orang orang yang asing bagi aku dan orang orang yang engga sepergaulan sama aku..
Contohnya disekolah ada eskul yang mengajarkan kita tentang berorganisasi baik di dalam ataupun diluar, di dalam contohnya ada sejenis perkumpulan sendiri dan hanya orang- orang dalam atau orang yang bersangkutan pada sekolah itu tersendiri yang bisa mencampur tangani, adapun organisasi yang di luar yang mengajarkan lebih luas lagi apa arti dari organisasi di dalam, ya disini lah aku yang aktif pada kedua organisasi tersebut dan menyempatkan hadir bila ada acara dikedua nya dan disini lah kisah hati ku berkisah dengan tidak ada kedalam yang seharus nya terkubur didalam nya dan tidak secetek apa yang di bayankan jika dijalak oleh tangan mudah sekali untuk mengangkat rasa itu.
                Awalnya aku tak pernah percaya apa itu cinta dan mengapa ada istilah jatuh cinta di dalam perorganisasian, ya sungguh aku tak percaya dengan semua itu, sampai sesekali teman teman ku ada saja yang terjerat pada masalah itu sungguh aku tertawa dengan apa yang terjadi, entah mengapa orang dengan gampamg percaya apa itu cinta di sebuah perorganisasian ini, dengan keaktifan ku di sebuah organisasi didalam ini  membuat aku malas dengan berorganisasi diluar sana, sungguh cape dan membuat ku muak dengan segala ocehan teman- teman ku sana sini yang mengajarkan lebih dalam materi yang ada di organisaasi luar dari pada sekolah, sampai sampai jika ada acara seperti organisasi di luar itu aku mempersiapka  senjata ampuh ku yang selalu beralasan berhalangan hadir untuk menyempati nya datang kesana, dan cara itu pun sangat di terima dan masuk akal dari beberapa alasan klasik diluar sana, seperempat perjalanan aku sangat menikmati hari- hari akhir pekan ku yang berorganisani diluar karena teman seperjuruan ku di sekolah sangat akrab dengan aku, tak mau aku sebutkan namanya siapa yang terpenting aku nyaman dengan kedua wanita tersebut yang selalu membuat ku tertawa di setiap organisasi berlanjut, dan tiba di pertengahan organisani ini mengadakan latihan dasr yang mewajibkan setiap anggotanya menginap di sebuah asrama sekolahan yang sederhana namun nyaman karena masih dengan alam terbukanya dan bertempat di tengah tengah kota. Setelah semua pendidikan dasar itu selesai sungguh banyak perubahan dalam keorganisasian di dalam ini, teman ku yang satu ini lebih memilih keluar dari organisasi yang sudah kita tempuh setengah perjalanan ini dan kemudia di susul dengan teman ku, kini dua wanita tersebut tak lagi bersama dengan ku mereka lebih memilih meninggalkan organisasi karena telah berahirnya cinta disalah satu teman ku pada teman lelaki ku itu, sungguh aku muak dengan sebuah cinta yang ada di organisasi ini yang membuat pertemanan kita hancur, entah mengapa aku masih bertahan tanpa kepastian disini tapi sungguh orang- orang disini sangat sangat berubah namun aku masih bertahan hingga muncul nya orang orang baru lagi di organisasi ini, dan itu pun membuat teman- teman ku memaksa ku untuk ikut dalam organisai diluar itu.
                Malam itu ya malam dimana semua garis awal berada di antara dari beberapa teman- teman ku menyatu dengan ku sungguh indah malam itu aku bisa menengok teman- teman ku yang sedang berbaris disana yang sedang diterjangnya angin malam udara nan sejuk di atas reremputan hijau dua hari setelah itu aku mendapatkan salam dari seseorang yang berdiri di malam itu, sungguh tak kenal aku dengannya dengan rasa penasara ku cari tau orang tersebut dan akhir nya aku tau siapa dia orang nya. Ya seseorang dengan paras manis nya tak pudar menghilangkan pandangan ku darinya pagi itu tak percaya awalnya mengapa rasa itu, rasa yang berada di dalam teman- teman ku dulu menular kepada ku saat ini saat dia datang membawa sebuah harapan yang tak mungkin aku gapai dengan mudah nya rasa itu yang tibul pada dirinya kini muncul secara perlahan di dalam diri ku, malam satu pekan kemudia di pameran bersejarah yang berpusat berbelanjaan moderen dering telfon ku menyala notiv yang tak pernah aku duga dia yang mengundang ku dalam sosial media nya, disanalah dia dan aku berkomunikasi seakan tak ada orang yang akan membaca nya, sampai satu minggu aku berhubungan sosialmedia dengannya hanya dengan dua hari yang mengubah segalanya, entah mengapa kini dekat nya semakin dekat dengan ku sampai  jika ada orang lain yang menganggu aku pun tak tau apa denga perasaan ku ini, tak mungkin aku cemburu tapi dia bukan siapa- siapa aku, perlu aku akui ajari aku untuk cinta dan ubah lah rasa ini dengan perasaan biasa aja, namun entah mengapa aku tak bisa, aku takbisa sesekali melupakan orang yang selalu buat aku tersenyum di setiap pagi nya tak mau aku kehilangan rasa senyaman denganucapan- ucapan dia disetiap malamnya, namun kini aku terjatuh pada sebuat kepastian yang tidak pasti kapan kunjung dan datang nya kepdaku sungguh tak mengerti dengan keadaan ini namun jika dia sedang berjalan lurus disana, dan dengan tegapnya dia berjalan gagah di atas sana aku masih disini masih berdiri tegap di belakang mu yang kini kau sudah bejalan lebih awal di depan ku dengan putaran- putaran yang kau jalani di setiap hadap kanan dan kiri di situ aku di situ lah aku masih sama seperti apa yang kau lakukan pada saat jalam tadi, aku masih berdiri tegap di belakang mu namun  di saat aku lelah dan berhenti kan ku seseorang untuk membuat mu istirahat, istirahat semerdeka mungkin dan di tempat itu aku ada kesempatan untuk berjalan menghampirimu dan tau kah kau dengan semua itu. Sesekali rebahlah didadaku hitung setiap detak jantungku, seberapa tabah aku mencintaimu.

Journey




Kenalin nama gue Aldi, gue tinggal dirumah sederhana gue di gang gede nomor 24 gue tinggal sama kedua orang tua gue dan satu ade gue, gue sekolah di SMA HARAPAN BANGSA yang bertempat di Bandung pada umumnya orang yang sekolah disini itu orang yang rajin ga males malesan dan disiplin engga suka dateng terlambat, tapi beda banget sama gue dan kedua sahabat gue ini
            Ada Fahmi, sahabat gue yang tinggal sama bapak nya karena ibunya jadi TKW di Malaysia ga pulang- pulang sejak dia masih duduk di bangku SMP kelas 3 terahirkali nya dia ketemu ibunya abis itu berangkat lagi Fahmi itu tipe orang yang Rajin sama sholatnya ga pernah lalai pokonya 5 waktu dan kelima- limanya pasti di lakuin pada saat yang bersamaan dalam satu tempat
            Sahabat gue yang satu ini selalu telat sama jam masuk sekolah dan secara sengaja suka telat dijam pelajaran karena alasannya yang selalu pergi ke Toilet, dan ga lelah dengan hukuman hukuman yang dia dapet. Agung namanya.
Kita bertiga sama sama sekolah di SMA HARAPAN BANGSA kita selalu bareng- bareng dari kita SMP dulu sampe kelas 3 SMA ini biasanya kita kalau berangkat sekolah selalu bareng kaya dari rumah gue kerumah Fahmi dan berlanjut ke rumah Agung ‘kita selalu bawa motor kesekolah udah kaya cabe cabean yang tiap pagi berangkat sekolah sampe pulang sekolah tumpuk tiga di motor.
            Senin ini  biasanya SMA kita ngadain upacara Bendera di setiap pagi nya, engga tau kenapa kok Fahmi dan Agung lama banget jemput kerumah gue dan ga biasanya jam 7 lewat engga muncul- muncul, 7:10 mereka baru dateng, engga kebayang di jalan kaya gimana ngejar waktu buat sampe kesekolah. Dijalan bener- bener Agung bawanya kaya burung yang ga ada sayapnya bener- bener meluncur dijalan raya yang rame banyak orang- orang kerja dan berangkat sekolah pada nyebrang dan lewat, tapi mau apa lagi kita udah ngejar waktu dan biasanya hari senin jam 7:15 itu udah mulai upacara. Sesampai di depan gerbang sekolah udah ada tim GDS yang jaga dan ngedata anak anak yang telat,  dengan geroginya agung buat melaju ke kerbangsekolah karena dia udah sering terlambat dia nekat malah lewat belakang sekolah. Sampe sana si Agung dengan mudah nya nyuruh kita manjat pager belakang sekolah di dekat kelas kita, Fahmi yang dari tadi diem aja langsung dia minjem tangga punya warung sebelah, lalu naiklah Fahmi sudah sampai di atas gue dan Agung mengoper tas kita ke si Fahmi dengan mudahnya kita manjat dari Fahmi guue lalu Agung, sesudah loncat dinding kita pura pura engga apa apa sok soan di kelas buka buku tugas, ga lama kemudian tim GDS datang dan menyuruh kita kelapangan upacara untung saja upacara berjalan dengan nikmat dan lancar tidak ada kendala apa-apa dan tentang kita manjat ber 3 di gerbang belakang sekolahn tidak kethuan siapa-siapa.
            Bel berbunyi masuk pelajaran pertama, gue dan Aldi saling berbincang dan tertawa tawa seakan akan kelas milik kita berdua, tak lama kemudia guru pelajaran penjas masuk kekelas kita dan mengabsen absen kelas 12 pertama yang pa Sukari sebutkan nama Agung namun kebiasaan Agung yang selalu telat masuk jam pelajaran dengan alasan dia ke toilet tapi sebenarnya selalu ke kantin handphone ku berbunyi bbm dari Agung muncul, dan dia menanyakan sudah ada guru apa tidak, langsung aku balas agar tidak masuk kelas terlebih dahulu karena kita tadi udah ngasih alasannya ke Pak Sukari soalnya kita akan berolahraga dilapangan.
            Jam Olahraga gue dan Fahmi udah ganti sama baju trening pakaian olahraga tapi tetep aja si Agung ga muncul muncul, ga lama kemudia dia muncul dengan baju Olahraga yang bawahannynya buka celana trening tapi pakaian celana abu-abu, dan pak Sukari liat pakaian yang Agung pake terpaksa dia suruh di jemur di bawa tiang bendera sambil Hormat.
            Bel Istirahat bunyi seketika spiker kelas ada pengumuman dari guru kesiswaan, kita semua anak kelas 12 suruh kumpul di Aula sekolah akan melaksanakannya Ujian Nasional yang akan kita tempuh tahun ajaran baru.
            Ternyata ada pengarahan dari guru Kesiswaan dan kepala sekolah untuk kita satu minggu ful belajar dengan sungguh sungguh dan mengejar nilai yang tertinggal selma pelajaran semester ini, bel pulang sekolah berbunyi dengan ambruadulnya kita menuju gerbang dan mengambil motor kita dan menuju pulang kerumah seakan akan kita ini anak teladan, telat datang pulang duluan. Sesampainya dirumah gue Agung dan Fahmi sok sibuk dengan komik yang dia baca, bukannya belajar buat UN malah baca komik, gue yang diem aja sambil ngutak ngatik laptop gue, gue cari cari di Yahoo berita terbaru dan sepintas gue mikir mau di lanjutin kemana nasib kita ber 3 setelah lulus SMA nanti, langsung aja gue cari di google tentang Universitas Negeri terbaik, ternyata gue ketemu ada 2 universitas terbaik antara Jakarta dan Yogyakarta sengaja engga gue kasih tau dulu sama mereka ber dua kalau selesai UN baru gue kasih tau sama mereka.
            Seminggu engga kerasa kita udah UN aja hari pertama hari kedua sampe selesai Alhamdulillah kita udah jalanin semuanya dan tinggal menunggu hasilnya aja kaya gimana nilainya dan gimana cara kita nanti seterusnya, gue ngajak mereka buat jalan jalan sepintas ke cafe malem malem kita bercanda sambil duduk di pinggir cafe sampe ngebully orang orang yang keliatannya aneh di sekeliling kita sambil bercanda canda gue mulai ngomong sama mereka buat berkelanjutan kita kedepannya kaya gimana, gue langsung ngomong sama mereka antara kuliah di Jakarta sama Yogyakarta. Fahmi langsung nyerobot omongan gue malahan dia nekat buat pergi ke Jakarta, terlintas dari pikirannya si Agung nyerobot juga dia buat pergi ke Jakarta pake mobil antik punya kakeknya, disitu gue langsung diem kira gue mereka bakalan nolak tawaran gue itu tapi malah mereka semangat satu sama lainnya, sehabis itu gue Fahmi dan Agung bergegas pulang kerumahnya masing masing nyiapin apa aja yang bakalan kita siapin buat pergi ke Jakarta besok
            Keesokan Harinya jam 06:00 gue udah siap dan semua barang barang pepergian gue juga udah semua dikemas 5 menit kemudian terdengar suara kelakson mobil dan suara kenalpot mobil sambil manggil- manggil nama gue, langsung gue samperin ada si Fahmi dan Agung yang bawa mobil antik punya kakeknya itu, kita tanpa pikir panjang langsung berangkat menuju Jakarta, diperjalanan kita sambil bercanda dan ketawa- tawa riang sambil dengerin lagu- lagu kesukaan kita sampai gue dan Fahmi terlelap tidur di Mobil, seperti yang keliatan si Agung yang serius sama jalan yang dia tempuh sambil ngeliat maps. Sesampainya di Universitas Indonesia Agung langsung ngebangunin kita berdua dengan kaget nya gue bangun dan reflek gue kejedot atap mobil sedannya Agung, kita ber tiga turun dari mobil  jalan masuk universitas dan sambil liat liat disana. Keliatan ada orang culun yang ngedeketin kita dia ngomong pake bahasa logat medan kebatak- batakan gitu dan si Fahmi bercandain pake bahasa sunda halus sumpah ngakak banget gue sama Agung di belakang mereka ga lama kemudian orang medan itu pergi, engga tau kenapa orang orang selalu liatin kita bertiga lagi jalan apa karena tampang kita kampungan banget atau apalah gue ga tau sampe sampe ada yang ngeliatin sinis gitu bingung gue sama orang jakarta emang kaya gitu apa enggawaktu siang pun tiba rasanya perut lapar tapi gue bingung arah kantin dimana, sambil jalan gue sambil tanya ke orang sekitar buat nanyain arah kantin dimana malah orang itu ngeliatin sinis gue sampe   ninggalin tempat itu juga lagi lagi nanya sama aja kaya gitu, sampe akhirnya Agung yang liat denah lokasi dimana dan sampainya di kantin untung masih pada jual pedagang nya langsung pesen dan makan.
            Sambil ngobrol apa aja yang kita rasain di Universitas ini gimana dari beberapa persen atara kita engga setuju sama Universitas ini soalnya dengan karakter orang yang rata rata sombong dan sebagainya, Agung mulai ngomong kalau dia mau nyoba ke Yogyakarta nyoba planing yang satunya Yogyakarta, sehabis itu kita langsung bergegas menuju parkiran mobil dan pulang kerumah kita ga punya banyak waktu buat pergi ke Yogyakarta langsung makanya itu kita pulang terlebih dahulu agar lebih memudahkan rencana. Sesampainya kita dirumah kita masing masing dengan rasa lelah kita engga langsung berangkat ke Yogyakarta besok kita memutuskan setelah menggu hasil UN  keluar baru kita ke Yogyakarta sambil liburan, hasil pengumuman sepertinya tiga hari lagi sudah keluar, dengan sabartnya kita menunggu untuk itu semua. Tak terasa tiga hari berlalu kita ber tiga kesekolah untuk melihat hasil ujian, dan tidak kusangka kita ber tiga lulus dengan nilai memuaskan kalau dikira- kira kita bisa masuk kuliah di Yogyakarta dengan nilai seperti ini, keesokan harinya gue Fahmi, dan Agung beserta orang tua nya masing- masing datang kerumah gue buat ngadain acara syukuran bersama dan sungkem ke orang tua kita masing masing untuk pamitan dan meminta doa restu dari mereka, keesokan harinya gue Fahmi dan Aldi pergi ke stasiun kereta api kita Yogyakarta menggunakan kereta api yang ongosnya lumayan dari kantong kita ber tiga selama delapan jam perjalanan kita duduk di kereta ekonomi sambil menyantap bekel dari orangtua kita masing masing dan ga lupa sama dengerin musik kesayangan kita ber tiga. Delapan jam berlalu ga nyangka dari tempat  tinggal kita yang dari kecil dan disilah nasib kita selanjutnya, gue buka hp gue, nyokap gue smsin alamat kosan yang bakal kita tinggalin disini ga jauh jauh dari tempat kita dari stasiun tapi kalau jalan kaki mungkin agak cape lalu kita ber tiga naik delman dari Jogja sambil liat liat suasana Jogja sore hari
            Ternyata Jogja enak juga banyak tempat buat nongkrong dan kosannya juga ga jauh jauh dari tempat yang kita tinggal paling cuma naik mini bus, kita masuk komplek katanya sih ibukosannya nitipin kunci sama satpam depan kosan langsung gue ambil itu kunci dan sesampainya di kosan gue ngehirup nafas cape si Fahmi sama Agung udah langsung tidur aja sampe kosan. Malem nya perut kerasa laper belum diisi makanan dan persediaan kita pun udah abis karena kita ngekos belajar mandiri di sini lah awal dari kemandiriian kita masak sendiri, makan bareng ini orang ber tiga.
            Keesokan harinya pertama ke kampus masih dalam suasana ospek yang selalu memandang kesenioran junior pagi pagi kita ke kampus dengan barang bawaan yang bener bener ribet keliatan nya ada senior mahasiswa yang jaga depan gerbang sana supaya biar cepet- cepet masuk dan di barisin di teras depan rungan, awalnya kita ber tiga engga ngerti apa yang senior kita omongin bahasanya terlalu medok itu yang buat gue Fahmi apa lagi Agung sampe bikin ngakak tapi seniornya engga tau sih kalau kita ngetawain dia sampe segitunya waktu demi waktu dan hari demi hari kita jalanin semoga perjalanan kita di sini buat nuntut ilmu ga sia sia gitu aja dan semoga orang tua kita masing- masing bangga setelah apa yang kita dapat dan dibawa pulang.

Jumat, 27 Juni 2014

Jum'at malem Sabtu (walau lagi sakit tak berhenti berkarya)


Kamis 26 Juni 2014
Pagi itu gue kesekolah seperti biasanya gue ga dapet libur karena gue salah masuk eskul, yagitulah konsekwennya gimana kalau gitu disitu gue latihan kaya biasanya buat Promosi Organisasi Eskul atau di singkat POE yang biasanya dia adain setiap tahunnya di SMA NEGERI 2 KOTA SERANG depan anak-anak Mabis calon Organisasi/ Eskul baru. Disitu kita nampilin berbagai kebolehan kita di eskul dan kemampuan kita di eskul kaya gimana contohnya ya eskul gue eskul paskibra ya nampilinnya baris berbaris dan fasion kostum kostum unik di paskibra, yaiyalah baris berbaris masa paskibra mau nampilin stan up komedi, itu salah satunya di sekolah gue ada 17 eskul ini diantarana gue ga tau kalau lo mau tau lo masuk sekolah gue aja kali ya, atau pindah sekolah ke SMA N 2, eh bercanda ko santai aja. Gue termasuk buat nampilin POE di sekolah dari eskul paskibra dan itu latihannya tiap hari selama 1 bulan menjelang mabis puasa punjadi tantangan untuk kita berlatih gila ya yampun gue ga tau bisa ngelewatinnya tau bisa tuh pagi- pagi gue kesekolah bawa barang bawaan yang begitu ribet dan membuat duit gue tekor abis harus beli ini itu lah dan sebagainya deh pagi- pagi biasanya kita lari 7-10 atau lebih muterin lapangan bawah SMAN 2 KOTA SERANG kita kita jaraknya kaya muterin Water Park yang ada di belakang terminal itu deh ternyata bukan latihan POE aja yang gue kagetin ternyata ada pradiklat kebidanganh, oh iya yang gue jelasin di cerita eskul di blog gue itu ada 4 kebidangan, gue milih kebidangan paspampas, itu kebidangan yang ga boleh ngluh ga boleh nampakin muka cape dan sebagainya deh, sumpah gue salah milih kebidangan udah mah gue di dalem itu pengen nagis terus terusan selama di diklat, dari lari sambil nyanyi itu buat gue nangis deh sumpah bahasanya mah engos engosan tuh badan gue dari berbagai tantangan lain di paspampas semuanya deh, eits tapi yang di diklat hari itu bukan gue sama temen-temen gue aja yang di diklat kebidangan, kebidangan lain juga sama aja di diklat tapi ga separah kebidangan gue, udah sekak deh kaya gitu sampe sore lo bayangin gimana cape nya gue sama temen- temen, dan besok ada diklat kebidangan lagi dan ini beda ini diseuruh bawa barang bawaaan yang lebih ekstrim lagi contoh nya ya kebidangan gue, suruh bawa duren tapi secara keseluruhan itu semua kebidangan beda beda  tapi yang gue anehin suruh bawa 1 papan per orang di kebidangan paspampas sumpah ga kebayang buat besok kaya gimana nanti, pulang nya gue sama temen gue nih si Intan anak kelas Mia yang sifatnya lucu tapi gue sama Intan beda kebidangan dia binlat, gue bela- belain sore- sore yang biasanya kalau di pantai pada hunting cari sunset terbagus buat objek mereka selfie atau hunting malahan gue sma Intan cari barang bawaan buat besok dari royal kita ke flaminggo buat cari karton dan sampul buku buat setiap per kebidangan, dari pasar lama gue sama Intan cari Pete jeruk dan pisang sampe pasar rau gue cari duren yang harga nya lumayan nguras kantong pelajar SMA masa kini yang di jabat oleh presiden yang serba naik harga bensinnya udah mah sama temen- temen per kebidangan gue paspampas belum pada iuran buat patungan beli dorennya coba, udah selesai itu sama bensin motor Intan sekararat kaya kucing lagi bengek kaya anjing yang lagi sakaratul maut nya dia, kita udah mau menuju ciceri Intan nganterin gue sampe pom bensin soalnya dia mau ngisi bensin ya apa lagi kalau ga ngisi bensin masa mau buang motor dia yang lagi sakaratul maut nya, gue balik sampe rumah naik angkota yang ribet bawa tas kecil daan nyangkolkin duren gue teng teng teng teng di jalan sampe rumah, ga sampe itu aja gue sama Intan sama- sama nyampe malem dirumah dan gue sih masih nyiapin barang bawaan  buat besok lagi, kaya buat buku kebidangannya dan masak-masak buat besok makan, lelah sudah gue sama nyaipin barang bawaan dan masak selesai sudah di jam 00:00 gue tidur dengan tenang nya
Jum’at  27, Juni 2014
Dari tidur tenang nya gue pulesnya gue damai nya gue dibangunin dari alarem samsung galaxi young gue, gue langsung mandi gue sholat dan siap- siap cek in barang bawaan dan berangkat deh sampe sana jam setengan tujuh lumayan gatelat soalnya maksimal jam 7, jam 7 temen- temen udah pada dateng dan kita mulai apel pagi bareng sama senior- senior kita yang lucu dan unyu unyu itu udah apel kita lari 10 puteran lapangan Volly lapangan yang baru di atas sudan 10 kali puteran kita senam ala paskibra yang di pimpin oleh temen gue yang unyu si Intan selesai senam kita kekelas di sana kita cek in barang bawaan sama senior kita dan pastinya kalau ada yang ga bawa barang bawaan terima konsekwennya, nah gue disini mulai bingung sebenernya barang bawaan gue lengkap tau engga sih tapi 100% temen- temen gue itu ga pada bawa barang bawaan lengkap alhasil gue ya ngumpetin garpu gue di tas gue ngacung dan bilang gue yang engga bawa ya garpu, biasa biar solid itu lah paskibra, setelah cek in kita sararapan air susu campur lipsik madu san roti, lumayan kenyang sih dan mulai didiklat perkebidangan misah ruangan nah paspampas dapet aja ruangan paling pojok disitu lah kita didiklat, diruangan di kebidangan paspampas sama kaya cek in barang bawaan gue bawa duren yang temen- temen gue belum pada bayar buat patungannya dan lain sebagainya, kita disuruh taampil kedepan di situ kita dites kemampuan materi di buku kebidangan gue tau engga guys dengan cara seperti itu membuat gue ga konsen ya alhasil karena gue sara diri dan ga nutupin kemampuan gue sampaimana dan gue ga mau di sebut dengan orang yang munafik dengan sangat terpaksa kalau gue ngakuin gue paling lemot tetel bat tes materi kebidangan itu sumah sakitnya minta ampun entah itu apa Cuma gue Cuma bisa tahan tanggis gue tahan keluh kesal dongkol gue dalah hati aja ga usah di umbar- umbar (senyum tahan sedih) abis materi di tes dan saatnya kita sarapan ala paspampas, ya itu kita semua bawa pete lah duren lah alhasil gue yang ga suka pete paling banyak gue makan pete sumpah ya gue Cuma bisa tahan tahan dan tahan sehabisnya itu tenyata pete duren roti dan telor rebus dicampur menjadi racikan ala paspampas beserta jeruk nasi ceplok telot tempe tahu alhasil menjadi lah adonan yang siap di open di mulut kita yang sudah siap panas ini, lahap lahap lahap. Setelah itu kita dikumpulin lagi diruangan temen-temen dari kebidangan yang beda sama gue pada ngeluh paspampas bau pete dan duren sumpah disitu kita semua suruh ganti baju buat persiapan sholat dzuhur pake wangi wangian yang buat putera soalnya ya mereka mau sholat jum’at berjama’ah di masjid Agung kaya nya sedangkan yang puteri masih bisa sholat di dalam lingkungan sekolah di masjid yang di muliakan oleh Allah ini, sebelum menunggu Adzan kedua untuk para kaum hawa sholat di masjid ini gue sama temen- temen gue tidur dimasjid tempatnya diatasnya enak banget tidur sampil cerita- cerita, tapi ga semua kebidangan boleh tau cerita perkebidangan itu apa aja, selesai kita sholat Dzuhur kita balik lagi keruangan yang dimuliakan oleh para temen temen gue diasana di kumpulin lagi sama senior yang ganteng senior yang ga kalah cantik nya sama gue ngajak kita makan siang diruangan x-mia 3 disana udah disiapin makanan yang bakal kita sntap dengan lahapnya sebelm itu ya seperti biasa etika makan masih dijalankan di paskibra kita jalan ditempat depan ruangan sambil nyanyiin lagu makan ala paskibra, mau dengen ga lagunya kaya apa tapi lo harus masuk paskibra dulu kali ye, udah nyanyi udah masuk ruangan kita duduk di meja santapan makan kita terus ya laporan dan baca do’a sebelum makan dan ada yang pimpin do’a pastinya setelah itu semua kita makan dengan lahab nya lagi lagi gue dikasih pete sama senior gue yang super duper ganteng banget itu sumpah gue kantongin aja tuh pete dan ga ada satu orang pun  yang tahu kalau gue ngantongin pete hanya gue dan Tuhan yang tau, selesai maka kita suruh nyuci piring sama senior kita, yaudah kita cucui saja piring nya hingga bersih, selesai nyuci piring kita balik lagi kekelas kita di tanya ulang tentang materi perkebidangan tapi cuma ditanya arti lampang berkebidangan dan tugasnya apa, sumpah disitu gue dekdekan dan ngucur banget keringet keringet gue dan bersyukur gue ga ditanya apa-apa Alhamulillah luar biasa Allah hu Akbar jam 14;00 kita keluar ruangan mulai kita ada permainan dan bersenang senang di setiap kebidangan terutama dengan paspampas bersenang senang sekali sumpah, di sana paspampas nguji kekompangan nguji solederitas tinggi yang gue mengharukan yang gue sampe mau nangis setetes air mata gue yang jatoh pas saat kita berenang ala paspampas nyentuh botol besar bersama-sama itu senior nyuruh kuta siapa yang nyentun botol boleh minum tak nyentuh tanggung resiko, kita jalan dengan lelahnya kita secara bersamaan sejajar dengan kita sampe hasilnya menyentuh tangan 1, 2 ,3 sentuh botol dengan bersama-sama sumpah gue terharu ini hikmahnya arti persahabatan dan kekompakan kita kerasa banget, dari mulai itu denga ala ala paspampas yang lain lain sampe lari pun kita nyampe bareng- bareng, itu saking ga mau ada yang mendulukan satu sama lain  dan ninggalin dua sama satu liannya itu senior nguji kekompakan kita, semoga diklat diklat paspampas selajutnya seperti itu soalnya paspampas diklatnya ga ada abisnya dibandingkan denga perkebidaangan lainnya tinggal tunggu diklat kesenioran aja, kaya nya semua kebidangan udah selesai permainannya termasuk paspampas puji syukur dengan sangat saya ucapkan Alhamdulillah, kita dikumpulin di area parkir mobil di SMA N 2 kita dikumpulin disana guat 2 saf dan sampai kita di buat 2 banjar menuju tempat pembaretan kita waktu pasba, sumpah sampe situ gue inget masa- masa pasba kita dulu sampe sana kita suruh nyebur sama senior yang ganteng imut lucu manis itu, sungguh berat rasanya dikaki soalnya kita suruh pake sapatu dan alhasil pas udah nyebur disana suruh buka sepatunya sama senior yang ganteng imut lucu unyu manis itu sumpah jengkel amat udah diceburin udah terlanjur mana bukan pake sepatu jelek lagi sepatu gue yang Lagune ah udahlah tak perlu disesali kemaren aja gue pake sepatu yang Rebook sumpah nyesel abis kenapa gue ga pake sepatu gue yang Nb itu jaman nya SD tapi bukan New Belens apa itu tulisannya ga tau, disana kita bener- bener seneng seneng yang menumpahkan keluh kesal senior sama kita dengan seneng seneng nya kita dan terlalu senangnya buat yang putra sampe sampe badan mereka penuh dengan percikan indahnya pulang kampung dan disana beta bertapa sumpah seneng banget kita disana ngulang- ngulang pas fls back kita pembaretan dulu (senyum penuh kebohongan) sesudah itu kita digiring bagai bebek tak ber induk kita suruh bilas di temopat yang namanya glanggang samudra yang ada di ancol di sana kita nyuci kerudung kita dan sepatu kita dan kita juga sanga terpaksa buat nyuciii sepatu putra! Selesai kita bermain di gelanggang samudra kita berjalan kaki lagi sampe sekolahan di sana kita siap- siap buat pulang dirumah nan jauh di sana sunggunh sangat berat jika beta meninggalkan tempat bekesan ini
Sabtu, 28 Juni 2014
Pulang dari sekolah gue dijemput sama Om gue yang ganteng tapi katanya ternyata dia galaku- laku yang belum nikah diumur kepala 3 ini, gue dijemput sama mobil keluarga sedernaha gue mobil putih veloz yang berplat  A 1414 FD sampe rumah gue mikirin ga ada habisnya gue mikirin itu tempat kita ditampa bersama gue tidur pules jam 8 malem tapi ga pantes disebut malem kali ya masih sore tapi mau gimana lagi gue ngantuk banget bro gue tidur pules di kasur gue yang empuk dengan rajutan si bibi bibi kasur yang suka lewat depan rumah, gue bangun jam 8 pagi lagi, kebayang ga tuh gimana pulesnya gue tidur dengan  nyenyaknya tapi tiba tiba perut gue konteraksi tak beraturan disana ternya ta gue pup bau pete dan gue muntah muntah pup lagi dan muntah lagi sampe dirumah gue ada 4 toilet gue nodai toilet toilet gue dengan bekas pup gue bau pete itu

Selasa, 24 Juni 2014

Kalau Cinta gausah nungguin nulis cerita lo selesai

pagi itu cerah bagai langit yang baru dilukis dengan cat air di atas kain kanvas, secerah dengan wajah- wajah baru yang kupandangi disaat itu tak tahu mengapa muncul wajah pandangan seperti kertas putih yang tak tahu apa yang harus ku gambar ya ini sedikit penggalan cerita fiksi ku
pagi itu ku duduk di bangku kuliah tempat kubiasanya mengikuti semua yang yang di pelajari dalam mata kuliah didepan sana ku melihat seorang lalaki yang selalu menghibur dan selalu membuat ku tertawa pada saat jam istirahat atau pulang dari kuliah sebut saja si Jo namanya, Jo lelaki berusia lebih tua satu tahun dari ku, dia keturunan darah sunda yang bertempat Jawa Barat disana, sedangkan aku asli dari Banten. Jo dengan poster badan lebih tinggi 12cm dari ku lumayan terasa pegel jika kita berpapasan sedang bicara aku harus menengok ke atas untuk menatap wajah nya, dia sering memakai kemeja jika ia pergi ke kampus mungkin dia lebih suka dan nyaman dengan pakaian itu, sedangkan aku seperti wanita tomboy kata teman- teman kampusku, suka memakai baju dan celana panjang dan memakai sepatu jika ke kampus atau berpergian dengan teman- teman ku atau berpergian dengan Jo, hmm tiap hari kita sering ngobrol bercerita dan bercanda jarang sih untuk berpergian bersama keseringan bersama teman- teman ku saja. entah mengapa karena sering bersama dan berbincang bersama aku sepertinya "menyimpan" perasaan dengan Jo tapi jo tidak tahu dengan semua itu, biasalah jika aku suka dengan seseorang aku akan menutupnya rapat- rapat tidak ada satu orang pun yang tahu begitupun dengan teman sebangku SMA sekalipun. hari itu benar- benar kita ada kesibukan yang sama dan tugas yang sama yang diberikan oleh dosen tak usah kufikirkan lagi aku dan Jo pasti selalu mengerjakan dengan bareng- bareng di perpustakaan di tempat dia tinggal maupun di tempat ku tinggal, dari mencari sedikit materi di Internet dan mencari buku- buku di pasar loak ber dua dengan kendaraan umum yang yang berada dikota biasanya, sering naik angkutan umum dan sering juga aku dan Jo menaik Bus, Jo orang nya baik dia selalu membawa tas kecil ku yang berisi buku- buku ku yang selaluku bawakan dan dia selalu mengingatkan ku untuk sarapan, makan siang, dan malam. siang itu matahari terik yang mengutuskan berhenti sejenak untuk mencari buku kita beristirahat di suatu Rumah Makan nasi padang ya kita sama- sama suka dengan masakan nasi padang dengan porsi yang lumayang banyak. besok dan hari- hari selanjutnya dengan tugas- tugas kita yang belum selesai aku dan Jo sering berjalan bersama untuk menyelesaikan tugas dan sering makan bersama di Rumah Makan nasi paadang itu kebersamaan ini rasanya tidak akan aku buiarkan luntur dengan pelan- pelan aku suka dengan suasana seperti ini tidak mau rasanya jika nanti kita benar benar mempunyai kesibukan yang berbeda sehingga tidak ada lagi momen momen aku dan Jo seperti ini bener mengapa perasaan ku takut untuk kehilangan momen seperti ini, apakah aku sudah jatuh terlalu dalam dengan Jo? Cukup aku tidak boleh berlebihan seperti ini aku takut emosional ku tidak karuhan sehingga aku harus berkata jujur dengan Jo tentang kebersamaan kita, aku tak mau rusak dengan semua itu. "Jo... kamu baik sekali" kata hati ku paling dalam untuk Jo tak berani ku sampaikan ketika kita sering jalan bersama aku takut ada pertanyaan aneh dia. tak terasa tugas pun selesai halaman demi halaman selesai se-selesainya, siang itu aku ingin mengajak Jo untuk makan siang di rumah makan padang yang biasanya ku kunjungi dengan Jo, ku hampiri kuri jo yang berada di depan kursi ku, "Jo jam 12 kan ga ada jam mau ga lo makan siang sama gue, gue traktir deh" kataku sambil senyum gembira karena tugas ku sudah selesai yang selalu dibantu dengan Jo "aduh gue ga bisa soalnya gue ada janji sama si Opi buat nerbitin buku ke kantor penerbit yang dekat perempatan depan itu loh kan aku ilustrasi buku nya hehe" sambil membereskan buku buku yang ada di mejanya" "oh gitu yaudah deh kapan- kapan kalau gue aja ga ada alesan yah awas aja kalau ada alesan gue tarik paksa lo hehe" bercanda ku dengan jo dengaan senyuman meledek "iya iya janji". Aku pun keluar kelas menuju kantin untuk memesan minuman es segar yang berada di kantin nomor dua, sambil minum aku berfikir Jo jalan dengan Opi untuk megantarkan terbitan buku nya berdua lagi aku sedikit tidak menyetujui kepergianJo dengan Opi tak tahu mengapa apa yang terjadi dengan ku ini, iya Opi anak jurusan sastra indonesia dia pintar tinggi nya cuma beda 5cm dari Jo di cantik putih dan feminim menjadi layak nya wanita. Besoknya aku bertemu dengan Jo didepan kampus tak biasanya dia membawa sepedah motor ke kampus, Jo memarkirkan motor nya dibawah pohon mangga dekat taman kampus, biasanya dia kalau ke kampus tidak suka membawa kendaraan karena dia lebih mengalah dengan andik laki- lakinya yang masih SMA lumayan manja adik laki- lakinya Jo dengan Jo terutama, pada saat aku memasuki kelas aku tak melihat Jo dikelas aku cari di perpus di kantin tidak ada sekali nya bertemu dia bersama Opi dengan Ninjanya yang berwarna putih, kesal aku rasanya panas rasnya mengapa tiba- tiba aku sakit melihat mereka pergi, apa ini namanya. ah tak usan ku fikirkan perasaan ini aku dan jo hanya sebatas sahabat dia saja tak lebih walau hatiku ini pernah menyimpan perasaan untuknya dan masih menyimpan perasaan ini sebanar nya, aku tunggu Jo untuk kembali lagi atau tidak ke kampus, aku tunggu di taman sampai sore sambil mendengarkan musik dam membaca buku tak terlitah sedikitpun sepeda motor Jo di parkiran begitupun dengan Jo dan Opi. Seminggu ini aku walaupun bertemu dengan Jo walaupun jarang untuk berpapasan tak ada rasa sapa dan berbicang, jangan kan berbicang dan bercanda untuk menyapa pun tak tahu mengapa Jo tidak menyapa ku duluan, mungkin aku yang terlalu egois dengan Jo aku tak mau memulai duluan Seminggu berlalu aku coba untuk menyapa Jo terlebih dahulu di parkiran di kelas atau di tempat lainnya "Jo..." sapa panjang ku saan melihat jo sedang memarkirkan Ninja nya di bawan pohon mangga dekat taman, tapi tak sedikit Jo menyapaku balik jangan kanmenyapa nengok pun tidak, aku bertemu lagi dikelas aku hampiri kursi tempat Jo duduk depan kursi ku "Jo di sapa bukannya nengok malah pergi gitu aja sombong lo!" bicara ku kesal dengan jo, sedangkan Jo asik memainkan Hp nya "aih si lo maaf gue ga denger bukannya nyamperin malah teriak- teriak maaf ya gue ga denger tau ada apa?" jelas dan tanya jo, "oh engga ko pengan nyapa aja abis nya lo sih dari kemaren kemana aja" "gue kemaren bantuin Opi maaf banget ya ga senpet ngajak lo main" "oh yaudah, eh Jo siang makan bareng yu lo ga boleh nolak awas aja kalau nolak" aku sambil menyodor-  nyodorkan hp yang ku pegang" "iya iya tapi lo duluan ya yang kesana tunggu aja jam 12 gue udah sampe rumah makan nasi padang ko" jo sambil mengetik- ngetik hp yang di genggamnya "oke" jawab ku sambil memukul pundak Jo, jam 12 aku sudah sampe di rumah makan nasi padang tak terlihat Jo disana ku coba telfon Jo "tuuutt Jo dimana udah jam 12" kataku sambil kesal "maaf aku yang angkat telfonnya, Jo lagi bawa motor jadi aku yang disuruh ngomong sama kamu iya Jo sama aku kesana ko bantar lagi nih" nada lembut dan ciri khas nya Opi "oh iya pi ga apa-apa oke deh hati- hati, tuuut", hah Jo sama aku, jadi mereka mau kesini dong, kan maksud aku berdua aja sama Jo kenapa jadi si Opi ikut- ikutan sih. sudah hilang selera makan ku apa lagi Jo dengan Opi yang duduk depan ku tak ku bayangkan gimana jadinya "weh maaf gue telat tadi gue jemput Opi dulu dirumah temennya kebetulan dia belum makan siang jadi bareng deh makannya sama kita engga apa- apa kan? oh iya udah gue pesen makanannya tadi" jelas Jo yang sambil menarikan kursi untuk Opi dan mereka duduk benar depan ku namun aku dan Jo berpapasan duduknya "oh selow ga apa-apa " jawabku smbil senyum ke Opi dan pelayanpun datang menghampiri kita, satu jam lamanya tak banyak berbicang aku dengan Jo namun mereka saling bercanda dan lalu ketawa aku pun ikut ketawa walau ketawa ku miris melihat Jo dan Opi bercanda seperti itu sampai makanan kita selesai ku minum habis air hangat ku "oh iya gue balik sama Opi ye mau ke kampus bentar mau ngembaliin buku yang waktu kita pinjem lo balik sendiri ga apa- apakan?" "iya udah Jo ga apa-apa ko " "oke gue duluan ya sama Opi oh iya kan lo janji waktu itu kalau siang ini makan di traktir lo kan" "ohehe iyee Jo" nyengir miris ku menatap si Jo padahal kan yang aku mau kalau aku traktir jika aku dan Jo makan ber dua bukan ber tiga kaya gini "duluan ya" Jo dan Opi berjalan bresama dan menaiki sepeda motor Jo. selesai ku membayar aku langsung pulang aku kesal dengan siang yang buruk ini, tapi entah mengapa siang ini menjadi mendung dengan tiupan angin yang menandakan hujan akan turun tapi aku paksa berjalan sampai rumah ku karena tidak ada jurusan angkutan umum yang melewati rumah ku, tujan pun turun dengan gemuyurnya hujan serta angin yang meniupkan tetesan hujan tak ada tempat berteduh disitu karena sepanjang jalan kios- kios banyak di parkiri oleh pengguna mobil begitupun halte banyak gerobak baso dan jajanan lainnya yang meneduhkan diri disitu, dengan trasa terpaksa ku lanjutkan perjalananku hingga tak terasa sampai rumah, sesampai nya dirumah ku bilaskan kepalaku dengan air keran ku ganti baju ku dengan pakaian yang biasa ku gunakan jika aku dirumah kupakai jaket hitam tebal ku dan ku tidur dan rasanya aku tidak bisa tidur, kepalaku pusing dan badan ku terasa tidak enak aku melemah tiba- tiba badan ku panas, ku paksa tidur sampai entah mengapa ku terbangun tengah malam, ku buka hp ku buka notif pada layar hp ku dari twitter sampa instagram ku buka, pada saat ku buka Instagram ku liat home muncul nama Jhoe menge post foto bersama Opi lalu di tag dengan nama Opianka_P dan ku baca tentang fotonya ada tanda  "<3" aku kaget sekali dan itu artinya Love tandanya mereka jadian badan ku melemah dan kepalaku pusing dan panas badanku belun juga turun ku putuskan tidur tak mau banyak mengestlak terlalu banyak tantang Jo dan Opi takut aku semakin tidak karuhan. esoknya aku tidak pergi ke kampus karena badan ku belum stabil aku masih sakit ku lihat hp ku ada panggilan tidak terjawan dengan namana "Jo" dan 2 pesan dari Jo "weh lo dimana ke kantin dong gue sendirian nih" "weh gue liat tweet lo, losakit ya?" iya aku sempat mengetwit di twitter ku "sick" mangkanya Jo menanyakan itu padaku, tak ku angkat dan tak kubalas pesan dari Jo. Namun siangnya aku kaget ada Jo di kamarku, dia bilang yang membukakan pintu rumah dan bilang aku sedang sakit dan mempersilahkan untuk melihat keadaan ku si Bibi yang selalu membantu membersihkan rumah ku namun ia tidak tinggal satu atap bersama ku, kubuka mataku ku pegang kening kepalaku ada handuk kecil yang menempel di kening kepalaku ku pegang "bairin jangan di ambil buat ngompres lo biar panas badan lo turun, maaf gue lancang kaya gini soalnya kayanya ini salah gue kemaren lo telat balik jadi lo keujanan maaf ya" jelas Jo sambil memegang handuk kecil yang berada di kening kepalku "oh iya ga apa-apa Jo santai aja kali" jawabku dengan nada lemas namun ku tak kuat membuka mata ku lebar- lebar "oh iya gue mau cerita nih sama lo" terdengar nada gembira Jo "apa Jo cerita aja gue dengerin maaf kalau mata gue ga kebuka lebar tapi tenang aja gue ga tidur ko dengerin cerita lo soalnya kalau buka mata gue kerasa pusing banget sama perih gitu mata gue" jelas aku, namunku tahu apa yang akan di ceritakan oleh Jo "gue sama Opi udah jadian lo kemaren gue nembak dia di deket taman ga banyak basa basi lagi soalnya ujannya udah turun duluan jadi neduh deh di perpus" cerita Jo sambil ingin ku lihat wajah gembiranya lalu ku buka mataku, entah kenapa aku mengeluarkan air mata yang sulit ku bendung dan akhirnya ku teteskan depan Jo, "eh katanya ga mau buka mata takut lo pusing sama mata lo perih kenapa lo buka mata tuhkan ada air nya netes aja" Jo sambil mengusap air mata ku dengan tisyu yang ada dimeja kamar ku "hehe maaf Jo gue soalnya mau liat ekspresi bahagia lo tadi" jelas ku dengan senyuman lalu menghapus airmataku sambil posisi badan masih tertidur "selamet ya Jo semoga langgeng salamin ya buat Opi hehe" jelasku sambil menahan air mata ku yang membendung di mataku "iya makasih ya oh iya gue ga bisa lama- lama nih mau balik lagi ke kampus mau jemput Opi  nih, duluan ya" sambil mengganti handuk kompresan ku dengan air lalu meletakannya dikening kepala ku, "iya hati- hati Jo" jawabku melemah dan deras air mataku menetes entah apa yang kurasakan saat ini aku tidak mengerti dengan semua nya, jujur aku cinta dengan Jo aku menyukai nya dan akau sudah jatuh terlalu dalam dengannya. esok harinya aku pergi ke kampus lalu ku duduk di kursiku, tak sengaja ku lihat Jo dengan Opi berjalan bersamaan kearh kantin, sungguh hatiku sakit dan air mata takbisa di bendung lagi, kuteteskan air mata tak terasa berapa lama ku menagis hingga Jo datang dam menanyakan nya pada ku, aku jawab dengan senyuman kalau aku tidak apa- apa hari demi hari kulihat kemersaan mereka bersama kutahan kutahan dan kutahan, satu bulan yang lalu ku putuskan untuk pindah kampus ke luar negeri karena aku diajak oleh om ku yang mempunyai isteri di Mesir sana Kairo tempat nya di Universitas Islam, aku menyetujui ajakan om ku untuk menuntut ilmu disana mungkin aku tak mau menikmati sementara waktu di kampus ini atau kota ini. siangnya aku menemui Jo yang sedang sendirian dikelas membaca buku, kutarik kursi ku dan aku mengobrol dengan Jo "Jo gue diajak sama om gue nih keluar negri" "asik tuh oleh- oleh ya jangan lupa nanti" jawab Jo dengan senyumannya, namun aku berkata dalah hati, iya Jo oleh- oleh yang ku berikan yang selama ini aku menendam rasa sama kamu! "iya tapi gatau kapan baliknya soalnya gue pindah kesana jo, pindah kampus di Mesir" jelas ku dengan nada murung "a apa lo lo pindah? lo pin pindah?" ucap gagu kaget Jo "iya Jo maafin gue nanti gue ga bisa menenin lo main lagi, gabisa ngerjain tugas bareng lagi, ga ada makan siang bareng Jo dan itu jam makan siang kita nanti udah beda Jo maafin gue Jo, tapi makasih jo buat selama ini lo udah nemenin gue dari awal ospek dan ngampus bareng lo, tapi lo tenang aja kan ada Opi jo" jelas aku sambil mata ku berkaca- kaca "apa lo bilang? tenang aja ya gue ga bisa tenang lah kan lo sahabat gue, lagian gue lebih nyaman sama lo, Opi itu ga lebih dari lo bagaimana pun itu ga ada yang bisa nyamain lo tau ga" jelas Jo terhadap aku sampai aku tidak tahu harus berkata apa lagi dengan Jo "Jo udah terlambat sori ini mah besok ketemuan di Bandara ya jam 10 pagi engga ngeret ya awas lo gue stay disana di deket pemeriksaan koper! dah ya gue laper" aku langsung bergegas menuju taman bukan katin yang untuk makan yang sebelumnya aku bilang ke Jo lapar, aku di taman sendirian ku meneteskan airmata ku menetes- menetes dan akhirnya aku menangisi perkataan perpisahan ku dengan Jo tak tahan aku takbisa berlama- lama aku harus membereskan barang- barang ku untuk besok, sesampainya dirumah aku buka koper biru ku dan koper yang bergambar animasi menara eifel yang ada di Paris, aku kemaskan barang- barang ku aku pilihkan yang mana yang harus ku bawa dan mana yang harus ku tinggal, namun ada beberapa yang kutinggal sepenggal puisi ku untuk Jo dan foto Jo yang ku ambil diam- diam dengan kamera SLR ku, selesai semuanya ku tidur dan kumatikan hp ku, keesokan harinya jam 8.00 mobil taksi biru yang ber plat no B dari Jakarta sudah ada didepan rumah kusiap siap om dan supir taksi membereskan dan mengangkat koper- koperku untuk masuk ke bagasi mobil lalu masuklah aku dan Om kuyang duduk depan bersama sopir dan aku dibelakangnya, ku aktifkan hp ku notif dan pesan bermunculan saat ku buka hp ku ternyata pesan dari Jo "lo dimana udah otw?" "lo dimana gue mau kebandara tapi tunggu bokap dulu gue mau pake mobil soalnya biar lewat tol" "tungguin gue lo pake baju warna apa? gue pake kemeja biru" dan sms masih banyak lagi yang dari semalam yang belum sempat ku baca namun ku balas singkat "pake switer biru  gue tunggu pokonya ga mau tau jam 10 kalau engga apa yaudah itu sih dl" sempat- sempat nya aku mengecengi Jo dengan situasi seperti ini jam setengah 10 aku dan om sampai Jakarta bandara Soekarno- Hatta ku ambil koper ku, kutaruh dialat pembawa barang- barang dan ku dorong sampai dalam, 10 menit lagi koperku akan diperiksa aku khawatir jika Jo telat menemuiku ku sms saja Jo "Jo dimana gue udah diperiksa tasnya 10menit lagi udah mau translet ke Singapore buruan si apa lo ga mau ketemu gue!" Jo pun menelfon ku "lo tungguin gue, bentar lagi nih" terdengat suara kelakson dengan gas mobil yang sekiranya ngebut duh aku ga enak buat dia buru- buru tiba- tiba terdengar suara operator tarnselt pesawat Lion Air Singapore akan take of 5 menit lagi, om ku mengajak ku untuk masuk kedalam sekiat detik ku melagkah ku lihat belakang tidak ada lelaki berpakaian kemeja biru menghampirinya, lalu tiba- tiba Jo menelfon kub "halo lo dimana nih gue di tempat pemeriksaan tas" "iya Jo gue deketsitu, om bentar ada temen" aku buru burur mundur dikit- dikit lagi dan meminta om untuk menggung ku sebentar "wey liat belakang" "Jo...."teriak ku Jo lari menghampiriku kita saling bertatapan lalu entah mengapa Jo memeluk ku dengan erat dan ku balas peluknya Jo dan berkata "lo jangan lama lama disana gue bakal kangen banget samalo" sambil memeluk erat aku "iya jo apalagi gue kengen banget sama lo Jo" jawab aku "gue sayang sama lo gue cinta sama lo maaf gue pendem ini udah lama soalnya gue ga mau persahabatan kita ancur gara- gara gue" aku kaget Jo bicara seperti itu kepada ku jadi selama ini Jo merasakan apa yang gue rasakan "terserah lo mau bales apa engga itu hak lo maaf gue lampiasin perasaan gue ke Opi" ucap Jo lagi yang membuat ku tak karuan lalu kita pun melepas pelukan dan Jo memengang wajah aku lalu Jo mengecup kening ku dan aku hanya bisa mengatakan "makasih Jo buat selama ini, makasih buat kejujran lo juga gue juga sama sayang sama lo cinta sama lo, semoga ini belum terlambat Jo selamat tinggal Jo semoga kita ketemu dilain kesempatan" lalu jo memegang tangan ku langkah demi langkah membuat genggamannya semakin ke ujung jari dan akhir nya kita berpisah dengan perasaan yang sama-sama saling memendam.